Profil Desa Kadiluwih
Ketahui informasi secara rinci Desa Kadiluwih mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Jelajahi potensi agraris sebagai lumbung padi, pesona warisan sejarah Candi Gunung Sari, dan geliat UMKM lokal yang inovatif. Temukan data wilayah, demografi, serta peluang pengembangan terintegr
-
Warisan Sejarah Purbakala
Desa Kadiluwih merupakan lokasi berdirinya Candi Gunung Sari, sebuah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu yang menjadi magnet utama bagi peneliti, budayawan, dan wisatawan sejarah.
-
Lumbung Pangan Strategis
Wilayah ini dikenal sebagai salah satu sentra pertanian padi utama di Kecamatan Salam, didukung oleh sistem irigasi yang baik dan menjadi penopang ketahanan pangan lokal.
-
Potensi Agrowisata Terpadu
Kombinasi antara lahan pertanian yang subur, khususnya padi dan salak, dengan keberadaan situs candi bersejarah membuka peluang besar untuk pengembangan konsep agrowisata yang edukatif dan berkelanjutan.

Desa Kadiluwih, yang terletak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah dengan kekayaan multidimensional. Lebih dari sekadar sebuah unit administrasi pedesaan, Kadiluwih merupakan kanvas hidup yang melukiskan jejak peradaban masa lalu melalui peninggalan purbakala, denyut nadi agraris yang kuat sebagai penyangga pangan, serta semangat inovasi masyarakatnya dalam menghadapi tantangan zaman. Berada di lokasi strategis dalam koridor pariwisata Magelang, desa ini menyimpan potensi besar yang siap dikembangkan secara profesional dan berkelanjutan, menjadikannya subjek yang menarik untuk ditelusuri lebih dalam.
Kondisi Geografis dan Tatanan Demografis
Secara geografis, Desa Kadiluwih berada pada posisi yang cukup strategis di Kabupaten Magelang. Wilayahnya yang subur sebagian besar ialah lahan persawahan dan perkebunan, menjadikannya pemandangan yang asri khas pedesaan agraris. Luas wilayah Desa Kadiluwih tercatat sekitar 2,6 kilometer persegi atau 260 hektare. Wilayah ini dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pertanian, permukiman penduduk, serta fasilitas umum.
Batas-batas wilayah Desa Kadiluwih secara administratif yaitu: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sucen dan Desa Tirto; di sebelah timur berbatasan dengan Desa Seloboro; di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tersan Gede dan Desa Baturono; sementara di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Salam.
Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dapat dihimpun, jumlah penduduk Desa Kadiluwih mencapai sekitar 4.500 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduknya berada di angka sekitar 1.730 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah desa agraris, di mana ruang untuk lahan produktif masih sangat mendominasi dibandingkan dengan area permukiman padat. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung utama perekonomian desa.
Warisan Adiluhung: Pesona Sejarah Candi Gunung Sari
Daya tarik utama dan pembeda Desa Kadiluwih dari wilayah lain di sekitarnya ialah keberadaan Candi Gunung Sari. Situs ini merupakan peninggalan bersejarah dari era Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Candi yang bercorak Hindu ini berdiri megah di atas sebuah bukit, memberikan pemandangan panorama yang menakjubkan ke arah Gunung Merapi, Merbabu dan hamparan sawah di sekelilingnya. Keberadaannya menjadi bukti bahwa wilayah Kadiluwih telah menjadi pusat aktivitas keagamaan dan kebudayaan penting sejak ratusan tahun silam.
Candi Gunung Sari terdiri dari tiga bangunan candi perwara (pendamping) dan satu candi induk yang sebagian strukturnya masih utuh. Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, situs ini memiliki nilai historis yang tinggi karena menjadi bagian dari rangkaian percandian di sekitar dataran Kedu, yang dikenal sebagai pusat peradaban Mataram Kuno. Keunikan arsitekturnya dan lokasinya yang terpencil namun indah menjadikannya destinasi yang sangat potensial untuk wisata minat khusus, terutama bagi mereka yang tertarik pada arkeologi, sejarah, dan spiritualitas. Pengelolaan yang baik dan promosi yang tepat dapat mengangkat Candi Gunung Sari menjadi ikon utama Desa Kadiluwih.
Tulang Punggung Ekonomi: Sektor Pertanian yang Produktif
Perekonomian Desa Kadiluwih secara fundamental ditopang oleh sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas dan subur, didukung oleh jaringan irigasi teknis yang mengalir sepanjang tahun, menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kecamatan Salam. Para petani di Kadiluwih telah secara turun-temurun menguasai teknik budidaya padi yang efisien, menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas. Komoditas padi tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Magelang dan sekitarnya.
Selain padi, komoditas pertanian lain yang cukup menonjol ialah salak. Perkebunan salak, terutama varietas lokal yang dikenal manis dan renyah, tersebar di pekarangan-pekarangan rumah warga dan lahan tegalan. Potensi salak ini belum hanya berhenti pada penjualan buah segar. Dengan sentuhan inovasi, hasil panen salak dapat diolah menjadi produk turunan bernilai tambah seperti keripik salak, dodol, atau aneka minuman olahan. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian skala rumah tangga menjadi salah satu arah strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian primer.
Inovasi Lokal: Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Desa Kadiluwih mulai menunjukkan geliat kewirausahaan melalui pengembangan UMKM. Inovasi ini banyak berakar dari potensi sumber daya alam yang tersedia. Beberapa kelompok warga telah merintis usaha pengolahan makanan ringan yang berbasis hasil pertanian lokal. Usaha ini, meskipun masih dalam skala kecil, menunjukkan adanya pergeseran pola pikir dari sekadar produsen bahan mentah menjadi produsen barang jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Pemerintah Desa Kadiluwih, bekerja sama dengan dinas terkait di tingkat kabupaten, terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan. "Kami melihat UMKM sebagai motor penggerak ekonomi alternatif yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Fokus kami saat ini ialah pada peningkatan kualitas produk, pengemasan yang menarik, serta strategi pemasaran digital," ujar seorang perangkat desa dalam sebuah wawancara dengan media lokal. Dengan dukungan yang konsisten, UMKM di Kadiluwih berpotensi menjadi pilar ekonomi baru yang sejajar dengan sektor pertanian.
Pemerintahan Desa dan Pembangunan Infrastruktur
Roda pemerintahan di Desa Kadiluwih berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan kepala desa dan jajaran perangkatnya. Kantor Desa menjadi pusat pelayanan administrasi bagi seluruh warga, mulai dari urusan kependudukan hingga perizinan usaha. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa menjadi prioritas utama untuk memastikan setiap program pembangunan berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Pembangunan infrastruktur dasar terus menjadi fokus utama. Perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, saluran irigasi, serta fasilitas umum seperti balai pertemuan dan sarana olahraga dilakukan secara bertahap. Aksesibilitas yang baik merupakan kunci untuk membuka isolasi ekonomi dan mempermudah distribusi hasil pertanian serta mobilitas warga. Konektivitas internet yang semakin merata juga membuka peluang bagi warga, terutama generasi muda, untuk mengakses informasi, pendidikan, dan pasar yang lebih luas secara daring.
Kehidupan Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan
Kehidupan sosial di Desa Kadiluwih sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perayaan hari besar nasional dan keagamaan, serta upacara adat yang masih dilestarikan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, namun toleransi dan kerukunan antarumat beragama terjaga dengan baik. Keberadaan Candi Gunung Sari yang merupakan peninggalan Hindu justru dipandang sebagai kekayaan budaya bersama yang harus dijaga, bukan sebagai simbol pemisah.
Organisasi kemasyarakatan seperti karang taruna, kelompok tani, dan ibu-ibu PKK aktif berperan dalam dinamika sosial desa. Mereka menjadi motor penggerak berbagai inisiatif, mulai dari kegiatan kepemudaan, penyuluhan pertanian, hingga program peningkatan kesehatan keluarga. Semangat komunal yang kuat ini menjadi modal sosial yang tak ternilai dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Arah Pengembangan Menuju Desa Terpadu
Desa Kadiluwih berdiri di persimpangan jalan antara melestarikan warisan masa lalu dan menyongsong peluang masa depan. Potensi yang dimiliki, mulai dari situs sejarah Candi Gunung Sari, lahan pertanian yang produktif, hingga semangat inovasi warganya, merupakan fondasi yang kokoh untuk melangkah maju. Arah pengembangan yang paling prospektif bagi Kadiluwih ialah konsep desa wisata terpadu yang menyinergikan antara wisata sejarah, agrowisata, dan wisata kuliner berbasis UMKM.
Dengan perencanaan yang matang, promosi yang efektif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Desa Kadiluwih bukan tidak mungkin akan menjelma menjadi sebuah destinasi unggulan di Kabupaten Magelang. Ia tidak akan lagi hanya dikenal sebagai sebuah desa agraris, melainkan sebuah ekosistem dinamis tempat sejarah dan inovasi berpadu secara harmonis, memberikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakatnya.